Monday, 29 April 2013
Suket, Slamet Gundono
Wayang suket merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita perwayangan pada anak-anak di desa-desa Jawa.
Untuk membuatnya, beberapa helai daun rerumputan dijalin lalu dirangkai (dengan melipat) membentuk figur serupa wayang kulit. Karena bahannya, wayang suket biasanya tidak bertahan lama.
Seniman asal Tegal, Slamet Gundono, dikenal sebagai tokoh yang berusaha mengangkat wayang suket pada tingkat pertunjukan panggung.
Slamet Gundono,lahir di Slawi, Tegal, 19 Juni 1966; umur 46 tahun adalah dalang wayang suket (wayang rumput) dan seniman Indonesia.
Seniman yang terlahir dari keluarga dalang ini bernama asli Gundono. nama Slamet ditambahkan oleh guru sekolah dasarnya. Awalnya ia tidak mau meneruskan jejak ayahnya, karena citra negatif dalang yang lekat dengan minuman keras dan main perempuan. Akan tetapi, selama mondok di sebuah pesantren di Lebaksiu, rasa tertariknya pada wayang semakin menguat.
Setamat pesantren, ia melanjutkan pendidikan ke Jurusan Teater di Institut Kesenian Jakarta. Namun, kemudian ia pindah ke Jurusan Pedalangan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (kini Institut Seni Indonesia Surakarta). Dan pada tahun 1997, ia menyelenggarakan pertunjukan pertamanya di Riau, di mana pada saat itu ia menyuguhkan pertunjukan wayang dari rumput (bahasa Jawa: wayang suket) untuk pertama kalinya.
Slamet Gundono lulus dari STSI pada tahun 1999. Pada tahun itu, ia mendirikan komunitas Sanggar Wayang Suket. Di sana, ia mengembangkan lebih jauh seni pewayangan, dengan memperkenalkan wayang dari bahan rumput dan menyajikan pertunjukan wayang yang keluar dari pakem yang telah baku. Karena itulah, meskipun awalnya banyak diprotes, dalang berbobot 150 kilogram ini menjadi ikon wayang suket. Ia telah menerima sejumlah penghargaan, seperti Penghargaan Prins Claus pada tahun 2005.
Saat ini, Slamet Gundono bermukim di Jl. Sibela Timur III No. 1 Mojosongo, Jebres, Surakarta.
Masked Dancer, Mimi Rasinah
Kali ini gw akan membahas perjalanan hidup dari seorang legenda. Legenda penari topeng yang berasal dari indramayu, Mimi Rasinah. Mimi Rasinah, biasa dipanggil seperti itu lahir di Indramayu, 3 Februari 1930, meninggal di Indramayu 7 Agustus 2010.
Dari kecil Mimi sudah menggeluti tari topeng yang diajarkan ayahnya. Pada umur 5 tahun ia sudah diajarkan menari oleh ayahnya yang berprofesi sebagai dalang dan ibunya yang berprofesi sebagai dalang ronggeng. Menginjak Mimi Rasinah berusia 7 tahun, ia mulai berkeliling untuk bebarangan atau mengamen tari topeng. Ketika bangsa Jepang sampai ke Indramayu, rombongan topeng ayahnya dituduh oleh Jepang sebagai mata-mata, sehingga semua aksesori tari topeng dimusnahkan oleh bangsa Jepang hingga hanya satu topeng saja. Pada agresi yang kedua dengan tuduhan yang sama, ayahnya tewas ditembak oleh Belanda.
Sepeninggal ayahnya, rombongan tari topeng Rasinah dipimpin suaminya, seorang dalang wayang. Sampai tragedi G 30 S, mereka dilarang untuk manggung, karena tariannya yang membangkitkan membangkitkan syahwat dan abangan. Tak cukup badai Gestapu, pada tahun 1970-an kelompok tari topeng Rasinah semakin sepi tanggapan, pentas tarling, dangdut,dan sandiwara yang menggantikannya. Suami Rasinah akhirnya menjual seluruh topeng dan aksesoris tari sebagai modal mendirikan grup sandiwara. Rasinah berhenti menari topeng selama 20 tahun lebih, hanya menabuh gamelan saja untuk sandiwara.
Baru pada 1994, Endo Suanda dan seorang rekannya sesama dosen di STSI Bandung, Toto Amsar Suanda, "menemukan kembali" Rasinah. tarian topeng Kelana yang dipertunjukkan Rasinah membuat keduanya terpesona. Aura magis yang ada, serta karakter yang berubah-ubah sesuai dengan karakter 8 topeng yang ada, dari mulai topeng panji sampai kelana, membuatnya terpesona. Seketika itu juga semangat Rasinah untuk menari kembali bangkit, dan Rasinah mulai kembali berpentas baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Keseriusan Mimi Rasinah dalam menggeluti kesenian ini dibuktikan dengan mempertahankan tradisi tari ini, sehingga banyak yang menyebutnya klasik. Mimi Rasinah juga aktif mengajarkan tari topeng ke sekolah-sekolah yang ada di Indramayu
Pada tahun 2006, Rasinah jatuh pada saat mengambil air wudhu setelah mengajar tari di sebuah sekolah di Indramayu. Dua pekan setelah dirawat di RSHS, Mimi mengakhiri jalan tarinya. Ia mewariskan seluruh topeng dan aksesorinya kepada Aerli Rasinah, sang cucu penerus, dalam sebuah upacara yang mengharukan sekali. Pada 15 Maret Aerli harus bebarangan di tujuh tempat dalam sehari sebagai syarat untuk meneruskan Mimi Rasinah. Sejak hari itu, keberadaan sanggar pun berada di pundah mahasiswa STSI Bandung berusia 22 tahun ini.
Meski sebagian tubuhnya lumpuh akibat stroke, namun semangat Rasinah untuk menari tetap ada, Rasinah berkata "Saya akan berhenti menari kalau sudah mati". Hal ini dibuktikan pada tarian terakhirnya, ia menari di Bentara Budaya Jakarta dalam acara pentas seni dan pameran "Indramayu dari Dekat", setelah tarian itu dia dia jatuh sakit dan dirawat di RSUD Indramayu. Pada tanggal 7 Agustus 2010 Mimi Rasinah akhirnya meninggal dunia, namun aktivitas menari di sanggar tarinya masih tetap berjalan.
Mimi Rasinah dikebumikan di desa Pekandangan, Indramayu, Indramayu pada hari Minggu, 08/08/2010 sekitar pukul 9:00 WIB. Ratusan iring-iringan pelayat mengantarkan kepergian sang maestro yang namanya telah mendunia karena tari topengnya. Prosesi pemakaman maestro tari topeng Indramayu berlangsung secara sederhana. Warga yang turut mengantar jasad sang maestro topeng gaya Indramayu sampai diperistirahatannya yang terakhir. Namun hanya sejumlah seniman dan pejabat setempat yang hadir untuk mengikuti prosesi pemakaman.
Dari kecil Mimi sudah menggeluti tari topeng yang diajarkan ayahnya. Pada umur 5 tahun ia sudah diajarkan menari oleh ayahnya yang berprofesi sebagai dalang dan ibunya yang berprofesi sebagai dalang ronggeng. Menginjak Mimi Rasinah berusia 7 tahun, ia mulai berkeliling untuk bebarangan atau mengamen tari topeng. Ketika bangsa Jepang sampai ke Indramayu, rombongan topeng ayahnya dituduh oleh Jepang sebagai mata-mata, sehingga semua aksesori tari topeng dimusnahkan oleh bangsa Jepang hingga hanya satu topeng saja. Pada agresi yang kedua dengan tuduhan yang sama, ayahnya tewas ditembak oleh Belanda.
Sepeninggal ayahnya, rombongan tari topeng Rasinah dipimpin suaminya, seorang dalang wayang. Sampai tragedi G 30 S, mereka dilarang untuk manggung, karena tariannya yang membangkitkan membangkitkan syahwat dan abangan. Tak cukup badai Gestapu, pada tahun 1970-an kelompok tari topeng Rasinah semakin sepi tanggapan, pentas tarling, dangdut,dan sandiwara yang menggantikannya. Suami Rasinah akhirnya menjual seluruh topeng dan aksesoris tari sebagai modal mendirikan grup sandiwara. Rasinah berhenti menari topeng selama 20 tahun lebih, hanya menabuh gamelan saja untuk sandiwara.
Baru pada 1994, Endo Suanda dan seorang rekannya sesama dosen di STSI Bandung, Toto Amsar Suanda, "menemukan kembali" Rasinah. tarian topeng Kelana yang dipertunjukkan Rasinah membuat keduanya terpesona. Aura magis yang ada, serta karakter yang berubah-ubah sesuai dengan karakter 8 topeng yang ada, dari mulai topeng panji sampai kelana, membuatnya terpesona. Seketika itu juga semangat Rasinah untuk menari kembali bangkit, dan Rasinah mulai kembali berpentas baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Keseriusan Mimi Rasinah dalam menggeluti kesenian ini dibuktikan dengan mempertahankan tradisi tari ini, sehingga banyak yang menyebutnya klasik. Mimi Rasinah juga aktif mengajarkan tari topeng ke sekolah-sekolah yang ada di Indramayu
Pada tahun 2006, Rasinah jatuh pada saat mengambil air wudhu setelah mengajar tari di sebuah sekolah di Indramayu. Dua pekan setelah dirawat di RSHS, Mimi mengakhiri jalan tarinya. Ia mewariskan seluruh topeng dan aksesorinya kepada Aerli Rasinah, sang cucu penerus, dalam sebuah upacara yang mengharukan sekali. Pada 15 Maret Aerli harus bebarangan di tujuh tempat dalam sehari sebagai syarat untuk meneruskan Mimi Rasinah. Sejak hari itu, keberadaan sanggar pun berada di pundah mahasiswa STSI Bandung berusia 22 tahun ini.
Meski sebagian tubuhnya lumpuh akibat stroke, namun semangat Rasinah untuk menari tetap ada, Rasinah berkata "Saya akan berhenti menari kalau sudah mati". Hal ini dibuktikan pada tarian terakhirnya, ia menari di Bentara Budaya Jakarta dalam acara pentas seni dan pameran "Indramayu dari Dekat", setelah tarian itu dia dia jatuh sakit dan dirawat di RSUD Indramayu. Pada tanggal 7 Agustus 2010 Mimi Rasinah akhirnya meninggal dunia, namun aktivitas menari di sanggar tarinya masih tetap berjalan.
Mimi Rasinah dikebumikan di desa Pekandangan, Indramayu, Indramayu pada hari Minggu, 08/08/2010 sekitar pukul 9:00 WIB. Ratusan iring-iringan pelayat mengantarkan kepergian sang maestro yang namanya telah mendunia karena tari topengnya. Prosesi pemakaman maestro tari topeng Indramayu berlangsung secara sederhana. Warga yang turut mengantar jasad sang maestro topeng gaya Indramayu sampai diperistirahatannya yang terakhir. Namun hanya sejumlah seniman dan pejabat setempat yang hadir untuk mengikuti prosesi pemakaman.
Wednesday, 24 April 2013
Sejarah Musik Aliran Screamo
Screamo
"Pada
awal tahun 1990-an, istilah screamo akan berpihak erat dengan Gravity
Records' membentuk band terutama di negara Barat, khususnya di San
Diego. Kembali kemudian mereka memanggilnya emo, genre judul singkat
untuk menjelaskan lebih Emosional aspek band dipengaruhi oleh hardcore
dan punk. Awal 90an di negara barat screamo band termasuk menyukai dari:
Mohinder, Angel Hair, Heroin, dan Second Story Window
Masalah ini dengan istilah emo adalah, ketika band seperti Sunny Day
Real Estate dan Texas adalah Alasan mulai keluar pada pertengahan
90-an, mereka mulai menggunakan istilah emo menggambarkan aspek
emosional dari musik dan lirik mereka, dan mereka berhubungan langsung
dengan pengaruh langsung dari hardcore. Masalah yang tidak ada
teriakan. Saya kira faktor utama dalam perubahan dari "genre" ini
adalah untuk menjaga nama band-band ini 'screaming kredibilitas.
Modern istilah "screamo" seperti yang kita tahu, adalah pertama dan
paling suka berpihak kepada yang Saetia. Pada akhir 90-an, banyak band
yang berasal dari pantai timur mulai tarikan pengaruh dari berat awal
90-an Gravity Records band, tapi dengan beberapa modern flair. Screamo
modern hampir selalu merujuk ke salah satu grup band dari negara timur
dengan sekolah tingkat anak-anak untuk melihat memprovokasi pemikiran
dan melepaskan mereka sendiri agresi melalui kuasa musik. Band-band ini
biasanya di terima oleh masyarakat Virginia Meskipun istilah yang
pertama berkaitan dengan senang dari Saetia, Kami percaya bahwa
terdapat lebih dikenal pendahulu. Misalnya,You & I band dikenal
sebagai angsur mulai diputar pertama menunjukkan sekitar 95/96. Sekitar
1997-98, band seperti Saetia, You& I, merebuntukan Synapse,
Jerome's Dream, dan komentar atas Orchid mulai diputar di basements
segi kecil dan lainnya hanya beberapa orang. Kami mendengar akhir 90-an
screamo dikritik sebagai "artsy" dan "ambisius," namun saya pikir
naysayers tidak cukup mengerti ditujukan point dari gerakan. Biasanya,
bila hardcore / punk kid mulai perguruan tinggi, ia mulai memahami dia
sendiri lebih baik. Mereka akan tumbuh bored of the "posicore" crap
dari 80 dan pindah ke sebuah sepenuhnya genre musik baru dan pikiran
yang tidak hampir sebagai masyarakat sadar. Daripada meninggalkan
mereka dalam akar hardcore punk atau musik, anak-anak yang modern
screamo ingin memperluas pada kualitas suara dan menjaga diri sosial,
politik, dan sadar emosi.
Berikut ini adalah daftar singkat bukan screamo band dari era ini nanti
yang hampir tidak mungkin cukup lengkap (Di tunggu kritiknya apabila
kami melakukan kesalahan):
Saetia, bury, You & I, Caterpillar city, Songs from Zarathustra,
Orchid, Jerome's Dream, Page99, Forstella Ford, Neil Perry, struggle
Synapse, Joshua Fit for Battle, Portrait, DeadSeraphim, J Triliun
barnacle lapse, Linus, Red Scare, reversal of man, Makara, Racebannon,
Hot Cross, Lickgoldensky, This Ship will Sink, Melt Banana (Jepang),
Envy (Jepang), Welcome to the plague year, Anodyne, disease, The
Assisten, mannequin, J Hari's stop, transistor transistor, The Wolves,
ampere, dan Bucket Full of Teeth.
bahwa pada tahun 2001 atau 2002, sebagian besar screamo band ini
dibubarkan. Saya pikir sebagian besar alasan dapat diberikan anak-anak
ini menyelesaikan sekolah dan bergerak dalam arah terpisah dengan
kepentingan pribadi, sosial, politik, dan emosional agenda. Pendapat
pribadi kami adalah bahwa banyak kepentingan umum oleh screamo di tahun
2002. Tentu saja banyak dari string pertama modern screamo band tidak
menjual kepercayaan dari mereka bermain sampai hati mereka dihentikan.
Hot cross, misalnya, mantan anggota You & I dan Saetia. Juga mantan
anggota You& I. Full of ember Teeth, The Wolves, dan semua anggota
ampere dan mantan anggota Orchid. mantan anggota Dessease, danPage99
dan Caterpillar City. Saat ini masih melakukan band dengan screamo
estetika, tetapi dengan banyak jatuh tempo karena mereka sudah tua dan
bijaksana sekarang.
Untuk boot, ada band yang sekarang banyak dipengaruhi oleh screamo yang
juga membantu untuk membawa obor, termasuk (namun tidak terbatas
pada), Circle mengambil Square, saya akan menetapkan Myself di neraka
bagi Anda, Since for Man, dan The Locust . Sayangnya, kami pikir yang
berkembang di band seperti popularitas Since for Man dan The Locust
terpaksa menjadi semacam "accesible screamo" yang dalam itu sendiri
adalah sebuah oxymoron.
Saya pikir anak-anak bila Anda memperdebatkan melalui screamo-ness
apapun terutama populer pakaian, anda sepenuhnya hilang nilait. Finch,
Thrice, fata, Poison the Well, dan terutama Thursday semuanya baik
dibulatkan musisi. Anggota band-band ini menikmati produk-produk dari
berbagai underground revolutions, termasuk namun tidak terbatas pada,
screamo. Band-band ini terjadi untuk menggunakan aspek emosional yang
tanpa merangkul "arty berpura-pura." Misalnya, Thursday, yang dari New
Brunswick, banyak dari mereka diputar pertama menunjukkan dengan You
& I. Mereka hitungan You & I sangat berpengaruh pada daftar.
Saat mendengarkan Thursday, mereka "Full Close" album suara terutama
screamo (lebih daripada yang lain band 'album). Kami fikir Vokalis dari
Thursday berlangsung dari 3 aspek utama dari bretheren on You & I:
patterning vokal, vokal layering, dan liris konten. Geoff Rickley
Ketika memutuskan untuk menggunakan 2 atau lebih vokal terpisah pola
sekaligus, mereka saling mendekatkan indah. Ini adalah halaman dari You
& I. J band seperti Finch atau Thrice akan melakukannya lebih dari
Thursday subtly. Vocals ekstra untuk band-band ini lebih dipengaruhi
emosi dan sosial tetap hati-hati. Meracuni album pertama digunakan
banyak teriakan lebih bersih bagian, yang pertama dimasukkan ke dalam
konsep tempat oleh band-band screamo. Faktanya kami bahkan tidak ingin
menyentuh karena berdasarkan untuk kami, mereka sudah lebih dari logam
screamo. Kami rasa orang menggunakan nada dari drummer's **** ty whiny
suara untuk menyesuaikan dengan screamo, bila mengacu pada kenyataannya
ia tidak paralel untuk screamo music. Perlu diketahui bahwa meskipun
saya belum menyentuh dasar pada sebagian besar band yang disebutkan
(yaitu atreyu, alexisonfire), they're not screamo. Saya rasa yang bagus
untuk ukuran akan: Jika Anda telah mendengar dari mereka, they're not
screamo. Screamo tidak tentang gaya, atau uang, atau wisata, atau
perempuan, atau chops, atau mode. Itu tentang musik dan waktu. Saya
rasa, sebagian besar, "saat" hilang dan kebanyakan band dianggap
blatantly screamo hanya retreading path sudah diukir. "It's sad to say I
missed out" pada kebanyakan dari apa yang telah dilakukan band-band
ini pada saat mereka melakukannya. kami lebih cenderung setuju dengan
posting sebelumnya mengatakan bahwa tidak benar-benar sebut screamo.
Band-band ini tidak tepat karena screamo. Mereka yang tepat bagi diri
mereka sendiri - Amnesia Story.
Hiburan Edukasi
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat 6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia
(pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur
tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian dan tradisi daerah.
Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang
menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia
di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong
Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan
TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
Terdapat beraneka ragam rumah daerah, bangunan keagamaan, sarana rekreasi, taman, museum maupun teater.
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
Terdapat beraneka ragam rumah daerah, bangunan keagamaan, sarana rekreasi, taman, museum maupun teater.
Subscribe to:
Posts (Atom)